Mewujudkan Kualitas Udara Bersih Dimanapun Berada, Adalah Tugas Kita

2 komentar

Mewujudkan Kualitas Udara Bersih Dimanapun Berada, Adalah Tugas Kita
Mewujudkan Kualitas Udara Bersih Dimanapun Berada, Adalah Tugas Kita


"Menolak perubahan akan mati konyol, adaptasi adalah jalan satu-satunya agar sendi-sendi kehidupan tetap berkelanjutan"

 

Apakah anda setuju dengan pernyataan di atas?

 

Saya masih ingat betul, waktu kecil di ajak Bapak dan Ibu berangkat di pagi buta menuju ke stasiun kereta. Di bagian loket, orang mengantri sesak bahkan banyak calo yang menawarkan jasa. Kaki saya pegal, dan mulai meringik minta segera berangkat.

 

Sekarang? Eranya sudah berubah. Nggak perlu lagi bangun pagi, cukup menjentikkan jari pada ponsel pintar dari atas kasur. Tiket kereta sudah di tangan, antrian bukan lagi jadi alasan.

 

Ketika saya dewasa dan menggeluti dunia blogger, yang dengan mudah bisa mobile. Saya mendapatkan tawaran untuk pergi ke Jakarta, mendatangi sebuah event. Kapan lagi batin saya, dan sesampainya di Jakarta saya sempat menikmati naik ojek online. Menikmati gedung-gedung mewah Jakarta dan sayang, dengan udara yang tidak bisa dibanggakan karenanya. Ditambah kemacetan yang luar biasa, tapi karena saya tidak tinggal di kota besar tersebut saya menikmati apa yang ada. Berbeda dengan orang yang harus wara-wiri untuk bekerja, mereka pasti merutuki kemacetan dan merapal mantra-mantra hahaha ...

 

Apa yang bisa ditarik kesimpulan dari perjalanan singkat saya ke kota besar di atas? Polusi udara dan kemacetan yang ada, adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Yang pada faktanya akan  memunculkan berbagai penyakit: ISPA, jantung koroner, sesak napas, gagal ginjal, dan lain sebagainya.

 

Keluh kesah yang masih berkelindan di kepala mengenai kota Jakarta, akhirnya tercerahkan gegara mengikuti zoom meeting yang digagas oleh KBR (Kantor Berita Radio) bersama YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) ditanggal 15 dan 16 November 2023 lalu. Berbagai nara sumber penting dihadrikan, sebagai pemegang wilayah setempat.

 

 

Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Jakarta, dan Kota-kota besar di Indonesia

 



 

Ya, tajuk yang diusung dalam zoom meeting Media Briefieng dan Diskusi Publik KBR serta YLKI adalah 'Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Jakarta, dan Kota-kota besar di Indonesia'.

 

Adapun nara sumber yang hadir dalam kedua Zoom meeting tersebut adalah:

 

  • Bapak Tulus Abadi sebagai Ketua Pengurus Harian YLKI
  • Ibu Citra Dyah Prastuti, sebagai Pemimpin Produksi KBR
  • Dokter Aris Nurzamzani, MKM sebagai Pelaksana Tugas Kasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga mewakili Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta
  • Bapak Tiyana Broadi sebagai Ketua Sub Kelompok Pengendali Pencemaran Lingkungan, mewakilik Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
  • Bapak Ferdinand Ginting sebagai Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta
  • Bapak Kompol Edi Suprayitno, sebagai Kepala Seksi Tata Tertib Ditlantas Polda Metro Jaya
  • Bapak Ahmad Safrudin (Mas Puput) sebagai Komite Penghapusan Bahan Bakar Bertimbal/KPBB
  • Bapak Sigit Reliantoro sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK
  • Bapak Suralaya Irwan Edi Syahputra Lubis, sebagai General Manager PT. PLN Indonesia Power (IP) PGU
  • Nadhea Tanj dan Ray Surajaya sebagai Influencer
  • Dan lain sebagainya, sebagai nara sumber dibidangnya

 

Dalam Diskusi Publik KBR dan YLKI yang saya ikuti ini, dr. Aris Nurzamzani, MKM dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yang pertama membuka diskusi dengan isu polusi udara penyebab berbagai penyakit berbahaya muncul. Dari pneumonia, iritasi mata, radang tenggorokan, serangan asma, dan jangka panjangnya penyakit jantung, bahkan gangguan pertumbuhan bayi baru lahir juga bisa terganggu.

 

Faktanya Dokter Aris memaparkan ada 100 ribu orang penderita penyakit ISPA meningkat. Kota Jakarta menjadi kota dengan polusi terburuk di dunia, astagfirullahaladzim ya. Dan pemicu terbesarnya adalah tingginya mobilitas pengguna kendaraan pribadi.

 

Parameter pengukuran kualitas udara, oleh dokter. Aris Nurzamzani adalah suhu, kelembapan, ventilasi udara, pencahayaan, kebisingan, PM2.5 dan PM 10 yang merupakan jenis polusi partikel. Salah satu cara yang sudah biasa dilakukan dalam pengukuan fisik udara indoor, menggunakan sanitarian kit.

 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan Pojok Solusi di beberapa Puskesmas, masyarakat bisa langsung berkonsultasi mengenai polusi udara tersebut, namanya JAKsehat. Upaya lain agar polusi udara tidak menjadi-jadi, sudah dilakukan skining kesehatan, edukasi, dan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

 

Selain itu diperkuat juga dengan ketersediaan 44 Puskesmas dan 31 RSUD selama 24 jam penuh, jika masyarakat mengalami gangguan pernafasan. Mulai dari sesak napas yang dirasakan, pilek, batuk, tenggorokan sakit, dan lain sebagainya agar segera memeriksakan diri. Berkaca dari pandemi yang menyerang Indonesia, beberapa tahun lalu betapa banyak masyarakat yang sudah berjuang bertahan hidup. Dan Dinas Kesehatan nggak mau kecolongan lagi.

 

Yang harus diwaspadai adalah asap dari knalpot kendaraan ini, adalah emisi yang menjadi polutan. Makanya mengapa pemerintah mengelu-elukan tiap kendaraan harus mematuhi standar lingkungan dengan cara uji emisi ini, ya karena untuk melindungi masyarakat sendri dari bahaya yang bisa terjadi kapan saja.  




 

Selain hal di atas, masih banyak lagi fakta-fakta bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja, dan kita harus bergerak untuk tanggap. Zoom meeting yang juga dapat teman-teman pantau melalui akun YouTube KBR, harus menjadi perhatian bersama. Apa saja poin yang disampaikan lagi dari 'Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih', ini saya rangkum di bawah ini.  

 

 

 

Upaya-upaya dari Berbagai Dinas dan Lembaga Untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih, Adalah Dengan Cara

 

 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta, diwakili oleh Dokter Aris Nurzamzani, MKM

 



 

Dampak polusi udara akan menyebabkan pneumonia, radang tenggorokan, memicu serangan asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).  Dan berbahayanya lagi bisa meningkatnya risiko penyakit jantung di masa depan, risiko asma, dan menimbulkan gangguan pertumbuhan. Untuk ibu hamil bahkan bayi bisa lahir dengan berat badan bayi rendah (BBBR), gangguan pertumbuhan paru, dan anak-anak renran infeksi.

 

  • Pencegahan dari dampak polusi udara ini, masyarakat bisa melakukan hal ini 6M+1S :
  • Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website
  • Menggunakan masker
  • Menghindari sumber polusi dan asap rokok
  • Melaksanakan perlaku hidup bersih dan sehat (tidak merokok, melakukan aktifitas fisik, makan-makanan sehat&bergizi untuk meingkatkan kekebalan tubuh, menerapka re-use, reduse&recycle, kelola stres, dan lain sebagainya)
  • Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
  • Segera konsultasi daring/luring dengan Nakes jika mendapat keluhan pernapasan

 


Dokter Aris Nurzamzani juga menyampaikan bahwa sekarang untuk memeriksakan diri ke Puskesmas tidak perlu antri, sudah bisa dengan melakukan registrasi online. Meski belum menyeluruh.

 

 

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, diwakili oleh Tiyana Brotoadi sebagai Ketua Sub Kelompok Pengendali Pencemaran Lingkungan

 





 

Tiyana Brotoadi mengungkapkan data perolehan Uji Emisi tiap bulan dan Uji Emisi tiap tahun yang dilakukan oleh, Dinas Lingkungan Hidup adalah : dari 16.519.197 juta sepeda motor tersebar, yang baru melakukan uji emisi sebanyak 131.729. Kalau dipresentasekan, yang sudah melakukan uji emisi hanya 0.79%.

 

Sementara untuk kendaraan pribadi (mobil) dari 4.111.231 juta, yang baru melakukan uji emisi sebanyak 1.225.247. Kalau dipresentasekan, yang sudah melakukan uji emisi hanya 29, 8%.

 

Untuk sumber tidak bergerak Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, memberikan Sanksi Administratif terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak pencemaran udara yaitu 7 usaha dan/atau kegiatan penyimpanan (stockpile)batubara, kegiatan industri berbahan bakar batubara, dan/atau kegiatan industri peleburan baja.




 

Dari ketujuh usaha dan/atau kegiatan penyimpanan (stockpile)batubara, 3 diantaranya telah dikenakan Sanksi Administratif Paksaan Pemerintah Penghentian Sementara Sebagian atau Seluruh Usaha dan/atau kegiatan.

 

Untuk usaha kegiatan industri berbahan bakar batubara juga sduah dilakukan legal sampling emisi sumber tidak bergerak (cerobong boiler), Terhadap usaha dan/atau kegiatan industri peleburan baja PT. JCASI telah dilakukan pengehantian sementara untuk proses dan cerobong reheating yang belum memiliki persetujuan teknis pemenuhan buku mutu emisi dan SLO.

 

 

Dinas Perhubungan DKI Jakarta, diwakili Ferdinand Ginting sebagai Kabid Angkutan Jalan

 




Sejauh ini yang sudah dilakukan oleh Dinas Perhubungan untuk melakukan penanganan transportasi di Jakarta ini, digambarkan seperti piramida. Dimana prioritas utama adlah pejalan kaki dan pesepeda, kemudian angkutan umum, kendaraan ramah lingkungan dan kendaraan pribadi menjadi bagian akhir.

 

Ferdinand Ginting juga mengungkapkan ada sistem terpadu yang mendukung kebijakan peningkatan penggunaan angkutan umum massal dan pembatasan kendaraan bermotor (pergub DKI Nomor 68/2021), bernama Jak Lingko. Jadi Jak Linko terintegrasi dalam rute integrasi manajemen dan pembayaran.

 

Transportasi yang tergabung dengan Jak Lingko cakpannya sangat besar dari bus besar, medium, kecil di Transjakarta dan juga transportasi berbasis rel (MRT, LRT, KRL Commuter LIne, KAI bandar udara, Transjakarta, termasuk juga pembayaaran jalan tol Jabodetabek.


Tujuannya Jak Longo untuk integrasi yakni : peningkatan pengguna angkutan massal sebagai primadona, pengurangan kendaraan pribadi agar kemacetan berkurang, penghematan biaya perjalanan untuk kesejahteraan masyarakat meningkat, dan berkurangnya emisi gas buangan kendaraan bermotor agar kualitas udara bisa bebas polusi.




 

2 strategi juga diusung untuk mengembangkan transportasi publik ini: pull strategy dan push strategy.

 

  • Pull strategi adalah : integrasi transportasi publik, peningkatan layanan dan rute, penyelenggaraan jalur khusus transportasi publik yang steril, integrasi transportasi publik dengan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, serta pengembangan kawasan TOD (Transit Oriented Development)
  • Push strategi adalh : penataan parkir, penetapan tarif parkir tinggi bagi kendaraan belum lulus uji emisi, penertiban parkir liar, standard emisi kendaraan dan low emission zone, pajak kepemilikan kendaraan bermotor, dan Gage yang akan dirubah jadi PL2SE/ERP.

 

Kedua strategi ini mendukung goals dari Perda Provinsi DKI Jakarta pasal 8 Nmor 5 Tahun 2014 yang berbunyi : Sebesar 60% perjalanan penduduk menggunakan sarana Kendaraan Bermotor Umum dan kecepatan rata-rata jaringan jalan 35km/jam untuk transportasi jalan. Aman, nyaman, dan terjangkau untuk transportasi perkeretaapian, transportasi perairan dan transportasi udara.

 

Pak Tulus Abadi, ketua pengurus harian YLKI juga menambahkan pentingnya parkir kendaraan pribadi di area sekitar transportasi agar dipertimbangkan. Seperti begara-negara berkembang lain, yang mendukung transportasi massal di daerahnya.

 

Polda Metro Jaya, oleh Kompol Edi Suprayitno sebagai Kepala Seksi Tata Tertib Ditlantas

 




Kompol Edi membuka materi dengan menyampaikan emisi gas buangan tergantung dari 4 faktor :

 

  • kualitas bahan bakar sesuai standar atau tidak
  • usia kendaraan bermotor di atas 3 tahun harus melakukan uji emisi
  • perawatan kendaraan bermotor
  • teknologi kendaraan

 

Kepala Seksi Tata Tertib Ditlantas ini juga menggarisbawahi soal kepatuhan masyarakat bukan karena terpaksa, namun karena kesadaran sendiri toh semua demi keamanan diri. Namun jika tidak sesuai dengan apa yang menjadi peraturan, penilangan menjadi jalan akhir. Kepolisian juga tidak bekerja sendirin, tetapi bersama-sama dengan Dinas Perhubungan serta Dinas Lingkungan Hidup.

 

Sementara Nadhea Tanj dan Ray Surajaya sebagai Influencer yang dihadirkan, dapat memberikan contoh kepada masyarakat dan anak-anak muda untuk menggunakan transportasi yang sudah disediakan. Mereka juga berusaha melakukan sosialisasi melalui media sosial, agar followers mereka bisa menerapkan hal yang sama dengan dirinya.

 

 

Yang sudah saya lakukan dengan menjaga bumi melalui sektor transportasi

 

 


 

Saya sendiri beberapa tahun belakangan ini sejak memiliki putri, saya lebih sering menggunakan moda transportasi massal. Karena Trans belum masuk di daerah suami tinggal, Desa Muncang, Pemalang, otomatis saya menggunakan angkutan umum.

 

Baik untuk pergi ke pasar atau mudik pulang ke rumah Kendal, di rumah ibu saya selalu memercayakan angkutan umum. Saya harus naik 5 kali angkutan umum lho, untuk bisa sampai di kendal. Nggak percaya kan? Dan saya naik dengan senang hati, sekaligus mengenalkan kepada putri satu tahun saya, jenis-jenis transportasi.

 

Demikian kalau dijabarkan rute angkutan yang harus saya naiki :

 

  • Pertama dari rumah menuju ke Pasar Comal, saya harus naik daihatsu berwarna kuning dan harus membayar Rp5000
  • Dari Pasar Comal Menuju ke Stasisun Pekalongan saya naik bus mini, dengan mengeluarkan budget Rp10.000
  • Di Stasiun Pekalongan menuju Stasiun Weleri, beda kereta beda harga, pun beda kelas. Biasanya antara Rp60.000-Rp80.000
  • Sesampainya di Stasiun Weleri, saya naik becak menuju ke pool bus, membayar Rp5000
  • Terakhir bus menuju rumah, membutuhkan biaya Rp10.000

 

Kalau ditotal berapa biaya yang harus saya keluarkan? Seratus ribuan agar bisa mudik menggunakan angkutan umum itupun berangkat belum pulangnya, tetapi kalau menggunakan motor bisa lebih hemat. Namun kesadaran dimulai dari diri sendiri,  saya tidak mungkin mengangin-anginkan sikecil di jalan juga, dan bisa jadi apa yang saya lakukan turut menyumbang bumi untuk bisa mewujudkan mendapatkan kualitas udara yang bersih.

 

Mengingat krisis iklim belakangan ini juga terkena dampaknya. Nah, membangun kesadaran diri ini juga penting banget, kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? Orang lain mungkin menganggap remeh, tetapi ada yang sangat berterima kasih padamu. Adalah semesta. Bagaimana? Yuk kita mulai jaga dan lindungi bumi, karena tidak ada kata terlambat untuk mengawali.

 

Salam.


Related Posts

2 komentar

  1. terimakasih buat sharingnya kak, semanget terus ngontennya ya

    BalasHapus
  2. kita harus lebih fokus lagi mencari solusi untuk permasalahan polusi. Ini akan memberi dampak yang sangat signifikan untuk kesehatan

    BalasHapus

Posting Komentar