3 Bocoran Puisi Theoresia Rumthe dalam Buku Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang

Posting Komentar


3 Bocoran Puisi Theoresia Rumthe dalam Buku Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang - Selamat hari Jumat, semoga berkah untuk kita semua ya, Man-teman. Hari ini saya akan merekomendasikan kumpulan buku puisi, yang ditulis oleh Kak Theoresia Rumthe.


3 Bocoran Puisi Theresia Rumthe dalam Buku Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang
3 Bocoran Puisi Theresia Rumthe dalam Buku Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang


 

Siapa sih Theoresia Rumthe? Perempuan asal Maluku, yang lahir di Ambon tahun 1983 dan tinggal di Bandung. Ia pernah menjadi penyiar radio selama 10 tahun dan mengajar seni berbicara di depan umum. Huwo! Semua aktivitasnya keren ya kan? Kak Rumthe juga suka membuat acara pembacaan puisi serta terlibat percakapan-percakapan menarik di sudut warung kopi.

 

Jangan tanya sudah berapa buku yang ia terbitkan? Banyak! Beberapa diantaranya ada Buku Perkara Mengirin Senja, Tempat Paling Liar di Muka Bumi, Akulah Damai, dan lain sebagainya.

 

Nah Kumpulan buku puisi yang berjudul 'Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang' ini yang terbaru dirilis pada 25 November 2023. Diterbitkan oleh Gramedia Pustakan Utama, dengan halaman pendek 184 halaman. Tahu sendirilah ya, buku puisi memang biasanya tidak tebal. Bisa sekali duduk untuk dibaca.

 

Isi buku puisi 'Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang', terbagi beberapa sub bab, ada sub bab dengan judul 'di dalam rumah, tubuh telah ditumbuhi lumut, aku disuruh menikahi umur, punya anak dengan umur, dan menggali kubur karena umur, ada berita beredar di kota, banyak lelaki kehilangan hatinya', gimana? Duh, langsung mak nyes gitu ya? Sudah nggak diragukan lagi sih kalau Kak Rumthe merangkai kata, nggak ada lawan.

 

Akan saya bocorin isi buku puisi PDF dari kak Rumthe yang berjudul 'Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang', untuk kami. Biar makin penasaran dan pengen beli hehehe ....

 

Kalau kata saya harus punya sih, karena isinya memberikan banyak artian di dalam kepala. Yang sederhananya sih bikin kita yang demen baca, nambah kosakata. Kalau disuru ngartiin pusi ya otomatis saya angkat tangan, karena arti yang sebenarnya ngerti si penulis puisi sendiri.

 

Saya membaca buku pusi ini melalui aplikasi baca kesayangan, Gramedia Digital. Jadi bentuknya buku puisi PDF gitu, tapi semuanya nggak mengurangi isi. Sama plek ketiplek dengan yang dicetak dan berada di toko buku Gramedia. Jadi kalau lokasimu dekat dengan toko buku, gercepin beli hehehe ... Apa saja judul pusi yang bakalan saya spill? Baca yuk di sini.

 

Detail Buku Puisi PDF Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang

 

 

  • Judul : Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang    
  • Penulis : Theoresia Rumthe
  • Ilustrasi sampul dan isi : Hai Rembulan
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Tanggal Rilis : 25 November 2023
  • Media Baca  : Gramedia Digital
  • Jumlah Halaman : 184 Halaman
  • Harga : Rp79.200
  • Format bacaan : PDF
  • ISBN : 9786020674506

 

 

buku puisi pdf
buku puisi pdf

 

Deskripsi Buku Puisi PDF Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang

 

 

Bagaimana hidup tak pernah mengambil, malah meletakkan. bagaimana mati tak pernah hilang, melainkan tumbuh.

 

 
Review Buku Puisi PDF Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang

 

 

Bagaimana? Sudah sedikit mengenal sosok Theoresia Rumthe yang saya ulas di atas? Yang penasaran bisa langsung mampir ke instagramnya @theoresiarumthe.

 

Jika sepintas deskripsi buku 'Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang' sudah kamu baca. Pasti kamu akan mengulang berkali-kali kata-kata yang ia tuliskan. Saya pun demikian, sungguh  sebagai orang yang pernah kehilangan seseorang tersebab kematian.

 

Kalau ibu saya bilang, beliau yang aslinya orang Bali, kalau ada keluarga yang meninggal (orang tua). Misalnya Bapak yang meninggal, ia akan reinkarnasi ke dalam rahim yang sedang di kandung sang anak. Jadi yang dilahirkan itu 'bapaknya'. Nah itu-tuh kejadian di keluarga Ibuk di Bali sana, pun di keluarga kami. Selepas bapak meninggal tidak berselang lama, adik ipar saya hamil. Wallahua'alam ya? Namanya juga kepercayaan masing-masing ya? Pasti adalah ya dalam setiap suku.

 

Saya yang lahir sudah Islam, tidak begitu banyak belajar agama Hindu, sementara Ibu sejak menikah dengan almarhum Bapak menjadi mualaf. Pastinya ada cerita dan kepercayaan yang pernah dimiliki dahulu, dan itu diceritakan kepada saya. Ibu juga pernah bilang, bahwa Gendis anak saya juga reinkarnasi dari ibunya suami karena setelah saya lahiran dan Gendis tumbuh 8 bulan, beliau wafat. Entahlah ya, hehehe ... cus lah ya daripada kelamaan ngoceh saya. Langsung aja ini 3 bocoran puisi yang ditulis kak Rumthe.

 

 
3 Isi Buku Puisi Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang

 

 

Review Buku Puisi PDF Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang
Review Buku Puisi PDF Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang

1. Sepetak Tanah di Pekarangan

 

daun rumah gugur

seperti air mata

seseorang menangis

 

jelujur kuning pelan merayap

menjadi kepang

seorang gadis merentangkan harap

 

akan hujan yang turun

batu-batu berguling

atau sepasang sungai yang kering

 

di tubuh tumbuh bunga mangga

hijau muda seperti mata nenek

yang dulu menanamnya

 

sebuah pohon rimbun

seseorang sedang tersenyum

dalam tidurnya yang sepi

 

 

2. Ibuku Pahlawan

 

Ibuku adalah pahlawan

ia menjagaku dalam malam

ketika aku tidak tidur

dan pikiranku seperti kabur

 

pada matanya ada seorang anak

setiap hari bertanya hal yang sama:

mengapa aku dilahirkan?

mengapa tubuhku dipenuhi bulu?

 

aku takut bila kucing liar datang

ia mengendusku bagai musuh

aku sembunyi di balik pintu

ibu mencungkil matanya

 

wajah ibu seputih kilat

api mekar dari matanya

ia mengeong panjang

suaranya membuat begidik

 

ada malam-malam aku bertanya

aku ini anak siapa?

kau bukan sekadar anak kucing

ibu mengulang

 

suatu hari aku bertemu kucing liar

dua kakiku mengambil posisi

sebilah pisau di tangan

kali ini aku tidak akan lari

 

 

3. Lebaran Pulang Kampung

 

lebaran pulang kampung

mengirim kabar pada ibu dan bapak:

aku tak jadi kawin dengan siti.

aku tak cinta lagi padanya,

kiranya ibu mengampuniku,

dan aku sudah jual tanah kita,

untuk bikin usaha di kota,

kiranya bapak membuka pintu maaf,

di kepala kubur ia bersimpuh:

mohon maaf lahir dan batin.

 

 

Bagaimana setelah membaca 3 puisi pada buku 'Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang'? Mana yang menjadi favoritmu? Masih ada 97 puisi lagi, yang bisa kamu nikmati lho.

 

Pada puisi 'Lebaran Pulang Kampung', plot twist banget ya? ternyata bapaknya sudah meninggal, saat ia meminta maaf ternyata di makam sang bapak. Hiks!

 

'aku mesi terus menulis dan menulis hingga pantatku berlubang. hatiku berdarah, karyaku tidak laku, selain di hati pembacaku- yang kucing' (halaman terakhir 183).

 

 

Kesimpulan

 

Buku puisi PDF Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang, mengisahkan banyak cerita. Di dalamnya ada 100 puisi karya kak Theoresia Rumthe, yang masing-masing memberikan kita pemaknaan yang berbeda.

 

Kata-kata di dalamnya sungguh membuat saya merasakan banyak belajar bagaimana merangkai kata, hingga menjadi puisi yang menarik. Meski tak pandai menulis puisi, tapi karya ini benar-benar bisa dinikmati oleh semua orang.

 

Sumber pendukung artikel

 
https://perempuansore.blogspot.com/p/profile.html

 

Related Posts

Posting Komentar