Kalkulator Berbagi Sungguh Misteri - Jadi saya mau bikin pengakuan hehehe ... saya bukan orang yang rajin banget sedekah, saya termasuk orang yang ada rejeki baru sedekah. Dan saya sedekah biasanya untuk orang terdekat dahulu, barulah keluar dari zona orang terdekat. Namanya masih belajar jadi orang baik ya kan? Butuh proses.
 |
| Kalkulator Berbagi Sungguh Misteri |
Tetapi dalam agama Islam, mengajarkan umatnya untuk saling berbagi, dan untuk berbagi itu tidak harus menunggu kaya. Benar, tapi harus menunggu 'ada', wkwkwk ... kalau nggak ada apa yang mau disedekahkan ya kan? Tapi ya, sedekah juga bisa kok hanya dengan sebuah senyuman. Senyuman yang kita lempar kepada tetangga, MasyaAllah.
Kisah Bilal bin Rabah
Rosulullah SAW bersadba, "Berinfaklah wahai Bilal! Janganlah takut hartamu itu berkurang karana ada AllahTa'ala yang memiliki 'Arsy (Yang Maha Mencukupi)." (HR At-Thabrani dalam Al-Kabir).
Kenal kan dengan Bilal bin Rabah? Yang kalau Guru agama saya bercerita, suara Bilal bin Rabah ini luar biasa merdu. Rosulullah menyuruh Bilal untuk mengeluarkan hartanya, padahal Bilal hidupnya sangat sederhana bahkan cenderung kekurangan ketika awal dimerdekakan.
Dari hadist tersebut saya kadang merasa malu, hehehe ... belum bisa berbagi dengan maksimal. Ya Allah, mudahkanlah hamba untuk berbagi, Aamiin. Betapa agama Islam selalu memperingatkan, kepada muslim di seluruh dunia untuk berbagi karena dengan berbagi, kita punya tabungan akhirat. Di samping itu juga hidup menjadi semakin berkah dan tenang. MasyaAllah.
Keajaiban Berbagi MasyaAllah Luar Biasa!
Saya pernah diingatkan untuk sedekah jor-joran. Melakukan amalan membaca ayat-ayat Al-Quran, dzikir, pun dengan salat sunah. Pokoknya hal-hal yang penuh dengan kebaikan, agar saya dimudahkan dalam mendapatkan momongan. Saya dan suami melakukannya, entah pintu yang mana terbuka. Selain itu saya juga belajar ikhlas dalam merawat mertua.
Saya bukan orang yang suci dan sempurna, pernah sesekali terlintas jengkel. Lha gimana, mertua perempuan saya struk, dan bapak mertua banyak bicara hahaha ... tapi kalau mengingat itu semua saya rindu. Rindu kerepotan itu, rindu diomelin, rindu-serindu-rindunya. Sampai saya pernah bermimpi kembali ke tahun sebelum beliau meninggal. Saya bungah luar biasa, saya salaman dan mendapati keduanya sehat dan masih hidup. Saya menangis sesegukan sampai dibangunkan suami saya masih kejer.
Saya juga bosan dicecar pertanyaan oranglain atau saudara yang menanyakan kok belum punya anak. Padahal orangtua saya sendiri dan mertua, tidak pernah memermasalahkan. Lha wong belum dikasih Allah, saya bisa apa? Ya itu, sedekah tadi yang saya bisa dan melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan seorang anak, seorang istri, dan seorang hamba.
Dan di tahun kelima pernikahan saya tak terduga, saya sudah hamil dua bulan karena merasa pusing melulu setiap kali bangun tidur. Badan serasa mriyang, padahal saya merasa sehat walafiat. MasyaAllah, sedekah yang kami lakukan berbalas oleh Allah. Namun, lagi-lagi kami harus merelakan orang yang kami sayangi kembali ke pangkuan Allah SWT. Anak kami berusia 7 bulan jalan, mertua dipanggil berurutan. Mei mamak mertua, 1 Juni bapak mertua, dan 14 Juni 2023 bapak saya sendiri. Namun, hati ini cukup lega, Gendis sudah bertemu dengan simbah-simbahnya.
Terus Belajar Berbagi Meski yang Saya Mampu Baru Sedikit
 |
| Terus Belajar Berbagi Meski yang Saya Mampu baru Sedikit |
Jujur pengeluaran setelah punya anak sungguh tak terduga, tapi saya juga tidak menyesalinya. Saya masih rutin berusaha untuk bisa berbagi. Namun berbaginya lebih berkurang, jujur namun Allah ternyata tidak melihat itu.
Saat saya masih serba kekurangan dan saya mampu-mampukan untuk berbagi Allah mebalas lebih berkalilipat lagi. MasyaAllah. Terimakasih Ya Rab! Semoga saya dan umat muslim dimanapun berada, selalu dimampukan untuk berbagi. Aamiin. Karena kalkulator rejeki Allah itu sungguh misteri, dan pintu rejeki yang datang tidak pernah disangka-sangka dari mana datangnya. MasyaAllah.
Posting Komentar
Posting Komentar