“Jumlah psikolog terbatas, dokter jiwa juga. Tidak sebanding dengan jumlah warga yang mengalami gangguan jiwa.” - Triana Rahmawati
Triana Rahmawati Meraih SATU Indonesia Awards Karena Peduli Pada Orang Dengan Masalah Kejiwaan |
Fakta yang tentunya tidak terlalu mencengangkan. Tapi, sebenarnya meresahkan sebab berarti banyak orang dengan gangguan kesehatan mental tidak bisa mendapat pertolongan yang maksimal.
Belum lagi jika mereka tinggal di daerah yang cukup terpencil. Jangankan kehadiran psikolog atau dokter jiwa. Untuk akses kesehatan yang mumpuni pun seringnya tidak dapat mereka jangkau.
Terkadang keterbatasan mereka bukan sekadar perkara uang. Tapi juga terkait akses menuju rumah sakitnya. Juga sangat erat terkait dengan pola pikir masyarakat sekitar yang tidak jarang justru tidak cepat tanggap ketika saudara, anak atau pasangan mengalami gangguan mental.
Keresahan akan kondisi inilah yang membuat Triana Rahmawati dan dua temannya dari jurusan sosiologi mencoba menghubungkan komunitas peduli Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dengan warga.
Semua Berawal Dari Kepedulian Akan Kesehatan Jiwa
Jika ditelusuri lagi, banyak orang yang melakukan kegiatan sosial yang berdampak besar dimulai dari rasa peduli. Kepedulian yang dibangun di atas rasa simpati dan empati yang baik justru mendatangkan aksi yang tulus. Yang tidak akan berhenti meski mereka menghadapi keterbatasan dalam prosesnya.
Seperti Triana yang sadar betul kalau masyarakat Indonesia masih sering menjadikan pasung sebagai cara mengendalikan keluarga atau warga yang mengalami masalah kejiwaan. Tidak ada cara lain, sebab seringnya pasung dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah.
Pekerjaan mereka seringnya entah sebagai petani atau peternak yang tidak memungkinkan mereka untuk bisa bolak-balik ke rumah sakit yang mungkin jaraknya agak jauh untuk berobat.
Belum lagi saat masalah kejiwaan ini membuat ODMK mengamuk atau melakukan hal yang tidak terduga. Seringnya inilah alasan paling kuat yang membuat ODMK dipasang atau dikurung agar tidak meresahkan warga sekitar.
Dengan kondisi seperti ini, Triana dan kawan-kawannya berupaya untuk membuka hati dan wawasan para warga terkait masalah kejiwaan. Tentunya, untuk mengubah sudut pandang dan pemikiran itu dibutuhkan informasi dan wawasan sehingga mereka sadar terkait upaya yang lebih baik dalam penanganan ODMK ini.
Bersama Griya Schizofren, Triana membuka kesadaran banyak orang terkait masalah kejiwaan. Melalui program penyuluhan berupa edukasi yang tepat. Serta menjadi komunitas yang terbuka bagi setiap warga yang membutuhkan informasi terkait penanganan gangguan jiwa.
Triana Rahmawati Peduli Pada Orang Dengan Masalah Kejiwaan |
Melebarkan Sayap Kolaborasi Dengan Komunitas Griya Schizofren
Perubahan akan terjadi jika langkah edukasi diperluas sehingga informasi bisa menjangkau banyak pihak. Demikian juga dengan upaya Triana bersama Griya Schizofren yang juga berkolaborasi mengedukasi petugas panti sosial.
Di panti sosial ada banyak sekali ODMK yang ditampung di sana. Tentunya untuk mempermudah petugas panti sosial menghadapi setiap ODMK yang tinggal di sana. Dibutuhkan peranan komunitas yang paham terkait gangguan kejiwaan ini untuk bertukar informasi.
Inilah upaya yang membuat Triana Rahmawati berhak mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2017 silam di bidang kesehatan. Pengabdiannya terhadap keberlangsungan hidup ODMK agar diperlakukan selayaknya manusia biasa yang memiliki minat dan bakat. Membuat usahanya tidak sia-sia. Sebab, sudah banyak masyarakat yang terbuka dengan ODMK dan sedikit banyaknya mereka mulai paham cara penanganan selain memasung mereka.
Tidak hanya mengedukasi masyarakat dan panti sosial. Triana juga membuat program Scale Up Happiness berupa donasi buah sebanyak dua kali seminggu secara rutin untuk memenuhi gizi ODMK di Griya PMI Peduli.
Bahkan, Triana juga beberapa kali membangun usaha untuk para ODMK agar mereka tetap bisa berpenghasilan meski mengalami gangguan kesehatan mental. Seperti usaha laundry yang sayangnya terhenti karena kondisi kesehatan mereka.
Saat ini ia sedang berupaya menyalurkan bakat para ODMK dengan membuat bisnis souvenir. Harapannya, para ODMK ini bisa tetap mampu memaksimalkan peran mereka sebagai manusia dan mendapat penghasilan dari usaha mereka. Setidaknya, pengharapan ini untuk menambah semangat juang ODMK agar terus mampu menjalani kehidupan dengan baik dan maksimal.
Bersama komunitas Schizofren, Triana dan kawan-kawannya juga melakukan pelatihan generasi muda yang tergabung di komunitas bersama Triana agar semakin banyak anak muda yang bisa membantu menyebarkan kebaikan dan melipatgandakan kebermanfaatan bagi masyarakat dan ODMK.
Dari perjalanan upaya Triana yang peduli pada Orang Dengan Masalah Kejiwaan. Menghadirkan satu lagi fakta bahwa orang yang baik dan peduli masih banyak. Dan akan bertambah banyak seiring berjalannya waktu. Jika tidak bisa menjadi pelopor, maka kita sebagai warga negara Indonesia bisa menjadi suporter yang ikut dalam aktivitas positif seperti ini.
Bagaimana cara mendukungnya? Ya dengan menyebarkan aksi kegiatan Schizofren sehingga eksistensi komunitas ini menjangkau lebih luas. Kemudian, ikut menyebarkan informasi valid non hoaks terkait masalah kesehatan mental.
Posting Komentar
Posting Komentar