Buka Bersama saat Ramadhan dengan Keluarga - Ada yang selalu berbeda
jika bulan puasa tiba, adalah seringnya waktu buka puasa bersama. Kalau hari
biasa, memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Seperti masku yang tiap jam 8 pagi, sudah pergi ke bengkel dan nggak
terbiasa sarapan pagi.
Pada bulan puasa, jadi berbeda
karena pas buka sebisa mungkin anggota keluarga berada di rumah dan melakukan
buka bersama. Hal yang paling menyenangkan adalah berkumpul seperti ini,
menambah saling memepererat tali silaturahmi lagi.
Kebetulan pas puasa hari pertama
itu ibuk ulang tahun, alhamdulillah bisa jadi alasan balik ke Kendal hahaha ... untuk syukuran bersama.
Sekalian kami buka puasa bersama dan sahur juga bersama, nikmat banget rasanya.
Bukan berarti di rumah mertua nggak nikmat, karena mertua sudah pada sepuh
beliau tidak puasa. Makanya lebih sering sama mas suami berdua aja. Nah di
Kendal, alhamdulillah bisa ngumpul dengan ibuk dan masku, serta mas suami juga.
Menyenangkan rasanya, jadi ingat jaman pas waktu kecil dan belum nikah kalau
mudik ke rumah sendiri begini.
Manfaat buka bersama di
rumah
Meski banyak brosur buka bersama
disebar, banyak undangan buka bersama di luar tapi saya selalu melihat dahulu
seberapa penting ajakan tersebut dan dengan siapa saja. Mengapa saya bersikap
demikian, karena buka bersama di luar pasti membutuhkan banyak persiapan.
Misalnya harus makan cepet, biar nggak ketinggalan sholat magrib. Kadang kalau
udah kumpul bisa terlena lama, hehehe ... makanya sekarang ini agak membatasi
diri sih! Tapi sepanjang kita bisa atur jadwal dengan tepat ya tidak masalah.
Menurut saya ada beberapa
manfaat buka bersama di rumah, karena setelah kurang lebih 12 jam berpuasa
harus waspada memilih asupan yang tepat.
1. Waktunya lebih enak
Berbuka bersama di rumah, lebih
enaknya kita tidak perlu menunggu antrian makanan yang kita pesan di restoran.
Kita bisa memanage waktu memasak lebih cepat, kalau di restoran masih menunggu
lagi dan waktu buka kita jadi tertunda. Padahal kita harus segera membatalkan
puasa.
2. Memilih menu kesukaan
Nggak semua restoran menyajikan
menu yang kita suka, akhirnya kita harus pasrah dengan menu yang disajikan.
Sementara kalau di rumah kita bisa memasak menu kesukaan kita, apa aja yang mau
kita masak kita bisa membuatnya.
3. Lebih nyaman suasanannya
Di restoran biasanya ada ruang
terbuka dan tertutup, yang tertutup biasanya dengan AC yang di luar tidak.
Kalau kebagian bagian luar, dan ada orang yang sama-sama makan di situ terus
merokok. Biasanya bikin sayanya nggak nyaman, dengan asapnya. Di rumah
alhamdulillah bebas asap rokok, karena mas saya dan suami tidak merokok jadi
tetap terjaga suasannya. Di rumah juga masaknya lebih higenis, kalau di luaran
kita belum tentu tau dan melihat sendiri cara memasaknya. Tapi bukan berarti
nggak higenis, hanya di rumah lebih mantep gitu. Hehehe ...
alhamdulillah menyenangkan kumpl bersama keluarga
BalasHapus