Resensi Aku Sayang Nenekku Penulis Amalia Dewi F

60 komentar


Resensi Aku Sayang Nenekku Penulis Amalia Dewi F - Nenek adalah ibu yang melahirkan ayah kita dan ibu yang melahirkan ibu kita. Lazimnya, kita akan punya dua nenek, tetapi dalam banyak kisah hidup, bisa saja ada yang memiliki 4 nenek, misalnya karena orangtua berpisah dan lantas menikah lagi. Seperti saya, yang memiliki 4 nenek. Dua dari ayah dan dua dari ibu.




kompetisi menulis indiva 2020 pemenang kompetisi menulis indiva 2019 2020 kirim naskah ke indiva indiva media kreasi shopee toko buku indiva




 

Dalam Buku berjudul, Aku Sayang Nenekku, yang ditulis oleh Amalia Dewi F ini, mengangkat kisah nenek dan cucu  yang sangat dekat. Membacanya membuat saya seperti sedang membaca kisah hidup diri sendiri. Dahulu waktu kecil, saya juga lebih dekat dengan nenek dari ayah, karena nenek dari ibu berada jauh di Bali sementara saa tinggal di Jawa. Setiap kali nenek datang ke rumah, selalu membawakan banyak hal, termasuk baju jahitan beliau.


Nah, premis dari buku seri pendidikan karakter untuk anak terbitan Indiva Media Kreasi ini menceritakan sosok Niken anak kelas 4 SD yang sering dibuatkan baju dari neneknya dan hanya ada satu-satunya di dunia. Pada kenyataannya, selama ini nenek tidak membuatkan satu baju, melainkan lebih dari satu yang dipakai oleh anak-anak Panti Asuhan. Apakah Niken akan marah kepada nenek? Atau sebaliknya? Intip review lengkapnya di bawah ini ya!

 

Detail Buku Aku Sayang Nenekku

 

 

Judul : Aku Sayang Nenekku

Penulis: Amalia Dewi F

Penyunting Bahasa : Ayu Wulan

Desain Sampul: Redwita, Andhi Rasydan

Desain Isi : Rudy Setiawan

Ilustrasi Isi : Redwita

Kategori: Buku Cerita Anak

Etalase: Lintang

ISBN : 978-623-253-021-8

Tebal : 136 Hlm

Berat : 165 Gram

Harga : Rp40.000,-

 

 

Sinopsis Aku Sayang Nenekku

 

 

Niken mempunyai seorang nenek yang sangat pandai menjahit baju. Namanya Nenek Sumayah. Dia selalu membuatkan Niken baju dari sisa kain dari toko kainnya. Tentu saja baju yang dibuat Nenek Sumayah adalah satu-satunya baju di dunia. Hal ini membuat Niken sangat bangga dan tidak mau baju-baju buatan neneknya dipakai orang lain. Apalagi diberikan pada orang lain. Bunda kewalahan dengan sifat Niken yang sangat egois untuk urusan baju.

 

Hingga suatu hari, Panti Asuhan tempat Nenek Sumayah menjadi donatur, mengundang Niken sekeluarga untuk menghadiri sebuah acara. Niken terkejut, ternyata selama ini Nenek Sumayah selalu membuatkan mereka baju yang sama dengan Niken. Hmm, kira-kira Niken bakalan marah besar kepada neneknya apa tidak, ya? Penasaran kan? Buruan cari tahu jawabannya dalam novel anak ini.



Review Aku Sayang Nenekku, Kisah Niken dan Nenek Sumayah

 

 



kompetisi menulis indiva 2020 pemenang kompetisi menulis indiva 2019 2020 kirim naskah ke indiva indiva media kreasi shopee toko buku indiva



 

Membaca buku cerita anak, Aku Sayang Nenekku tidak perlu menunggu waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya. Cerita yang sederhana, tetapi syarat makna. Konfliknya ringan, alurnya tidak membosankan, dan karakter bergerak sebagaimana mestinya. Susuai dengan labelnya, 'Seri Pendidikan Karaktert untuk Anak',  Niken yang punya sifat ngambekan, menjadi lebih baik dan mampu menahan emosinya. Sebuah pergerakan karakter yang nyata adanya.

 

Terima kasih untuk penulisnya Mbak Amalia Dewi F, sudah menciptakan cerita yang memesona. Seperti kejadian nyata yang kualami, membaca Aku Sayang Nenekku saya seperti diajak untuk bernostalgia dengan sosok nenek yang begitu penyayang. Sementara untuk penerbit Indiva Media Kreasi, terima kasih sudah menerbitkan buku yang membuat saya makin mencintai dunia baca. Selalu ada pesan yang dibawa, dan bisa diteruskan ke anak cucu nantinya.

 

Jadi, sudah siapkah berpetualang bersama Niken dan Nenek Sumayah? Yuk kita jalan-jalan ke Jember, Bondowoso, dan Surabaya. Inilah kehebatan sebuah buku, bisa mengajak pembacanya berkeliling kota dan bahkan dunia. Selamat membaca review sederhanaku. 


Namanya Niken Putri Azzura, kelas 4 SD tinggal di Jember, dan punya Nenek berusia 65 tahun bernama Sumayah yang tinggal di Surabaya. Tidak perlu menunggu Hari Raya Idul Fitri untuk mendapatkan baju baru, karena setiap kali nenek datang ke rumah beliau selalu membawakan banyak baju baru yang beliau jahit sendiri. Karena Nenek Sumayah punya toko kain di Surabaya, setiap kali ada kain yang tersisa dan tidak dibeli orang, beliau menjahitnya menjadi baju. Baju tersebut dibuat untuk cucu satu-satunya, Niken.

 

Kenapa hanya satu-satunya? Sebab hadiah itu tidak dijual di toko mana pun, melainkan hasi jahitan dari Nenek tercinta. (Halaman 8)

           

Ada sifat Niken yang masih belum hilang, dia suka ngambek. Kalau sudah ngambek, betah banget berada di kamar, bisa nggak makan seharian, ayah dan bunda akan merasa cemas. Tetapi tiap kali nenek Sumayah datang, ngambeknya jadi hilang karena Niken akan tidur sekamar dengan nenek, jadi tidak mungkin ngambek.

 

"Niken sekarang kan sudah besar. Tahun depan sudah kelas lima. Tidak terasa tahun berikutnya kelas enam, lalu SMP. Masa Niken suka ngambek?" ucap Nenek Sumayah. (Halaman 13)

 

"Ngambek itu tidak baik, Ken. Menyusahkan orang lain. Apalagi Bunda selalu sibuk membuat kue. Harusna kamu membantu Bunda supaya nanti pandai membuat kue." (Halaman 13).

 

Setiap kali Nenek Sumayah datang ke rumah, Niken selalu merasa bahagia. Tidak hanya mendapat baju  baru, namun juga mendapatkan dongeng tentang Princess Raisha.  Pada malam itu, nenek juga mengungkapkan sebuah rahasia. Sayangnya rahasia tersebut akan ditunjukan nenek kalau Niken ke Surabaya. Sebelum rahasia tersebut terungkap, kabar duka menghampiri keluarga Niken di Jember. Nenek jatuh sakit, dan berpulang ke Rahmatullah.


Konflik pun mulai bermunculan, dimulai dari Niken yang membawa baju buatan Nenek ke rumah Karina yang punya rumah baru untuk dipamerkan. Teman-teman Niken yang datang takjub, dan ingin meminta dibuatkan. Ada juga yang ingin meminjam, setelah mereka semua mencoba ada satu baju yang lepas dan rusak. Niken ngambek dan tidak ingin bertemu dengan teman-temannya. Ia selalu menghindar. Belum lagi Yura, anak dari pamannya yang menginap ketika dipinjami bunda baju yang dibuatkan Nenek, Niken ngambek. Terus ada tragedi banjir juga, mereka harus mengungsi dan terpisah dari Ayah. Bagaimana pencarian ayah untuk menemukan bunda dan Niken ini? Makin seru saja mendekati penghujung cerita.

 

Kabar baiknya semua perjalanan yang Niken lalui tersebut, membuat sifat ngambeknya perlahan-lahan berubah. Ia mulai mengenal sahabat baru Dania, mengenal apa arti berbagi di tengah keterbatasan.

 

Ending dari kisahnya perlahan-lahan akan membawa kita pada bagian bab 13, beberapa tamu nenek Sumayah datang ke rumah dan kaget begitu tahu Nenek sudah meninggal. Mereka datang untuk mengambil baju. "Kami ke sini untuk mengambil baju untuk anak-anak. Tapi, kalaupun ternyata bajunya tidak ada tidak apa-apa, Bu." (Halaman 124)

            Pada saat itu Niken yang tidak pernah ngambek lagi, kecewa dengan apa yang dilihatnya. Seorang anak kecil yang sebaya dengannya mengenakan baju yang sama dengan miliknya, itu artinya nenek Sumayah tidak membuatkan satu model khusus untuk Niken. Perasaan Niken kesal, dan marah apalagi ada undangan untuk datang ke Panti Asuhan besok, sebagai wakil dari Nenek Sumayah yang selama ini sudah menjadi donatur tetap.

 

Serangkaian acara berlangsung, dan tiba saatnya untuk membacakan dongeng. Dongeng yang katanya pernah diceritakan oleh Nenek Sumayah kepada anak-anak Panti Asuhan. Dongeng itu dibacakan Raisha, dongeng dengan judul Princess Azzura.

 

"Di sebuah negeri, ada seorang putri yang canti dan baik hati. Seluruh rakyat di negerinya sangat mencinta putri tersebut. Namanya Putri Azzura. Tapi dia lebih dikenald engan nama Princess Azzura. Karena rambutnya kuning seperti emas dan giginya putih berkilau seperti mutiara." (Halaman 129).

 

            Gimana? Makin penasaran kan dengan ceritanya? Cerita akhirnya bisa ditemukan di buku Aku Sayang Nenekku, sebuah rekomendasi cerita anak yang bagus. Selamat membaca dan terus sebarkan virus literasi di sekitarmu.

 

 

 

Moral Of The Story dari Buku Anak Aku Sayang Nenekku

 



kompetisi menulis indiva 2020 pemenang kompetisi menulis indiva 2019 2020 kirim naskah ke indiva indiva media kreasi shopee toko buku indiva



 

  • Membaca buku anak ini, membuat anak akan belajar bagaimana cara meredam emosi ketika marah. Baik Bunda, Nenek, dan Ayah selalu mengajari Niken agar tidak mudah marah. Kalau marah perasaan hati jadi tidak enak.
  • Membaca Aku Sayang Nenekku, membuat anak belajar mengenali potensi yang ada dalam dirinya. Bunda yang senang membuat kue, nenek yang suka menjahit baju, dan ayah yang senang membetulkan motor yang rusak.
  • Membaca buku cerita anak ini, akan membuat anak belajar yang namanya berbagi itu tidak akan merugi. Justu dengan berbagi ada perasaan bahagia, yang mengendap dalam hati. Seperti yang dilakukan Dania, ketika berbagi pakaian bekas untuk korban banjir.
  • Membaca buku anak islami yang diterbitkan Indiva ini, anak-anak memahami sebuah pertemanan dan persahabatan. Kadang ada kalanya bertengkar, ada kalanya berbaikan, tetapi akan saling menyayangi. 
  • Membaca buku Aku Sayang Nenekku, membuat anak belajar tanggap bencana. Seperti konflik banjir yang dihadirkan, anak tidak perlu panik. Karena akan ada orang dewasa, baik tetangga, pemerintah yang akan membantu orang-orang yang kena musibah banjir ini dengan mengungsi.
  • Buku Aku Sayang Nenekku juga mengajari apa arti sebuah kehilangan, kesedihan, dan kematian. Nenek Sumayah yang meninggal, karena sakit, membuat Niken bersedih, bunda juga bersedih tetapi tidak boleh berlama-lama. Karena apa yang ada di bumi dan langit, adalah milik-Nya. Semua akan kembali kepada Allah. 
  • Buku Aku Sayang Nenekku, juga mengenalkan kepada anak mengasah ketrampilan sosial. Dilihat dari Niken dan teman-temannya yang sering berkunjung satu sama lain. Misalnya bermain di rumah baru Karina, yang ada dalam cerita. Bermain membuat mereka memeroleh ketrerampilan sosial, saling mengenal, dan berkompromis dengan yang lain.
  • Aktivitas bonding cucu dan nenek juga terjalin dengan baik, nenek suka membacakan Niken cerita ketika menginap di rumah Jember. Hal ini membuat anak dapat belajar mengenal kosa kata dengan luas, dan memelihara ketrampilan bahasa.





Informasi Penerbit Indiva Media Kreasi


 

Web                 : http://www.indivamediakreasi.com/
Instagram        : https://www.instagram.com/penerbitindiva
Facebook         : https://web.facebook.com/indivamediakreasi
Order              : bit.ly/nyipede


Related Posts

60 komentar

  1. saya termasuk salah seorang anak yang lebih dekat dengan nenek dibanding dengan ibu saat kecil mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya jadi pengen beli buat anak saya mba, kebetulan anak saya juga akrab dan dekat sama neneknya :) jadi lebih related gitu sama ceritanya

      Hapus
  2. Wahh jadi inget pas masih kecil~ aku juga suka banget baca-baca buku begini pas masih kecil! Anak sekarang baiknya rajin baca ginian

    BalasHapus
  3. lumayan tebal yah mba halaman bukunya untuk buku anak, btw ini tulisannya besar atau kecil-kecil yah mba ? cocok gak yah kalau diberikan untuk anak usia 8 tahun ?

    BalasHapus
  4. baca postingan tentang buku aku sayang nenek aku jadi inget nenekku.Aku masih punya nenek nih usianya 90an, Alhamdulillah masih sehat.
    Jadi penasaran banget sama kelanjutan ceritanya nih. sifat NIken lama-lama jadi berubah ya gak suka nagmbek lagi, tapi sedih juga kalau harus kehilangan nenek.

    BalasHapus
  5. bisa dibilang aku cukup deket dengan nenek, ibu dari nyokap, malah lebih dekat ke beliau dibanding nyokap sendiri heheh

    BalasHapus
  6. Wah keren bangeet yaa jalan ceritanya. Aku penasaran itu sama ending ceritanya dan sama sikap Niken setelah mendengar keseluruhan cerita. Kayaknya perlu beli juga nih biar bisa baca sampai tamat

    BalasHapus
  7. aaah membaca judulnya aja hati sudah meleleh nih mba.. aku jadi kangen dengan almarhum nenek akuuu

    BalasHapus
  8. Ini buku dgn insight yang sangat menarik ya Mba.
    Konfliknya sederhana tapi mengena
    Relatable banget ini mah

    BalasHapus
  9. aku juga dekat dengan nenek nih mba.. sejak kecil akrab dengan nenek terutama dari pihak almarhum papaku

    BalasHapus
  10. lucu banget ini cover bukunya hihihi, ngomongin nenek jadi kangen nenek sama kakek aku deh di luar kota yang udah 2 tahun ini nggak ketemu karna pandemic hhuhuhu

    BalasHapus
  11. Seru juga nih bukunya. Walau untuk anak tapi sudah sarat dengan konflik, ya. Bagus buat pembelajaran.

    BalasHapus
  12. Liat Kak resensi buku ini, jadi teringat nenek di kampung. Aku pribadi ga deket sama nenek kakek di pihak manapun karena beda kota. Sekarang dari sisi mama dah meninggal, tinggal dr sisi papa.

    BalasHapus
  13. Wah seru kayaknya bukunya. Kalo temen-temen lain pada deket dengan nenek, aku malah sebaliknya. Aku masuk tim cucu yang takut sama nenek. 🤭

    BalasHapus
  14. Ceritanya menarik ini mbak, oh iya kira-kira kalau dibacakan untuk seusia Aira cocok gak ya? di sini kan tokohnya diceritakan usia SD.

    BalasHapus
  15. Jadi kangen eyang dan baba aku. Mereka semua sayang ke saya. Saya juga. Senangnya membaca buku ini mengajarkan ini ke anak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan baca resensi ini, kok ya sama kayak eyang aku mba yang suka membuatkan baju buat kami anak dan cucunya

      Hapus
  16. ini kayaknya bagus untuk anak SD SMP ya mba? aku seneng loh kalau banyak buku bacaan anak gini, jadi mereka pun dapat asupan cerita yang beragam dan memperkaya imajinasinya juga

    BalasHapus
  17. Cerita Niken dan neneknya juga mengingatkan saya pada kehidupan masa kecil. Walau nenek saya tak bisa buat baju tapi tiap malam ia akan membawa saya jalan-jalan ke tempat-tempat eksotis di dunia dengan berbagai tokohnya yang bikin saya happy dan ada juga yang bikin sebal. Nenek dan cucu perempuannya menjalin hubungan yang tak terjelaskan hehehe

    BalasHapus
  18. Bukunya baguus, ceritanya memang sederhana, tapi baca resensinya aja udah bisa bikin hati terasa hangat, apalagi kalau baca semuanya ya. Kayaknya Anak sulungku harus baca juga nih, supaya makin terlatih cara meredam marah

    BalasHapus
  19. Banyak pesan moral dari buku ini, ya, Mbak. Emang kalau marah-marah bikin suasana hati nggak enak. Covernya juga eye catching nih keren.

    BalasHapus
  20. aku malah gak deket sama nenek ku mbaa.. baik dari ayah maupun ibu.. krn tempat tinggal kami jauh, aku di jakarta.. nenek ku di jawa.. jadi jarang banget bertemu. huhu..

    btw, jadi penasaran sama ending ceritanya mba.. bocoran dong.. wekekek

    BalasHapus
  21. Aku termasuk yang dekat banget hubungannya dengan nenek karena ketika kecil sempat diurus nenek waktu mama pergi kerja. Suka sedih kalo baca2 cerita tentang nenek gini, jadi teringan almarhum nenek.

    Penasaran sama kisah Niken yang suka gampang ngambek nih, kalo anak zaman sekarang mah bilangnya baperan gitu yah ehehehe

    BalasHapus
  22. Baca ulasan buku aku sayang nenek, jadi teringat Mbah Putri dan Mbah Kakung yang selalu ngasih baju , jajan dllnya, karena masa kecilku dibesarkan sama mereka. Hiks Al Fatihah buat merekaa

    BalasHapus
  23. Bagus banget ya ceritanya, sederhana, tapi beneran penuh makna.

    Cocok banget nih dibaca anak-anak.

    Sayang anak saya biasanya skip buku bacaan yang tokohnya anak perempuan 😅

    Padahal, ceritanya bagus ya.
    Keren deh :)

    BalasHapus
  24. Jadi kangen sama almarhumah nenek. Mempunyai nenek tuh menyenangkan banget. Bagus banget ceritanya untuk anak-anak

    BalasHapus
  25. Baru membaca resensinya saja sudah hanyut terbawa cerita, bagaimana dengan buku aslinya ya? dengan adanya buku anak, kelak anak anak kita nggak akan minim literasi, in sha Allah

    BalasHapus
  26. Susahnya bikin cerita anak tuh kita ingin menggurui dan menasehati anak jadi bikin ceritanya nggak seru lagi ya

    BalasHapus
  27. buku yang ceritanya bagus sekaligus penuh pesan moral ya ini mbak
    jadi inspirasi bagaimana meningkatkan hubungan bonding antara cucu dan nenek
    duh jadi ingat nenekku, aku dulu tinggal sama nenek soalnya, tapi tahun 2011 beliau sudah pergi

    BalasHapus
  28. Anak-anakku jarang ketemu neneknya karena sejal dulu kami selalu tinggal jauh dan beda kota. Pas nih kalau dibelikan buat bacaan mereka, agar bisa diambil hikmahnya. Buku anak yang sarat pesan moral ya

    BalasHapus
  29. Wah, ceritanya bikin inget masa kecil deh. Walopun gak deket sama nenek, dan malah takut sama nenek, karena menganggap nenek galak. Tapi menjelang aku besar, baru sadar kalo nenek sangat sayang kami. Banyak bentuk cintanya yang kami terima. Huhu sedih jadinya. Belum sempat membuat beliau bahagia. Alfatihah buat nenek.

    BalasHapus
  30. Bagus banget ini buat anak anak ya Mbaaaa.... Mereka akan belajar mengelola emosi tanpa merasa digurui karena lewat cerita ya....

    BalasHapus
  31. Menarik ya ceritanya. Aku udah lama gak baca buku anak. Btw, kadang ada anak yang merasa istimewa gitu kaya Niken. Namun ya gak baik juga karena kaya baju kan gak mungkin dipakai terus karena mereka akan terus tumbuh. Penasaran gimana perlahan egoisme Niken mereda

    BalasHapus
  32. Ceritanya simple dan relate sama kehidupan sehari2. Meski cuma baca review tapi udah bikin penasaran heheeh

    BalasHapus
  33. ada buku yang juga mirip ceritanya kayak buku ini mbaa, tapi untuk anak usia dini sih kayak usia 4-5 tahunan gitu. kalau nggak salah batik dari nenek.. jadi neneknya juga membuatkan baju gitu untuk cucunya

    BalasHapus
  34. BIsa jadi referensi untuk buku bacaan anak-anak di rumah nih, anak-anak lagi seneng dibacain buku cerita, kayaknya kisah Niken menarik dan bisa menjadi bahan pembelajaran moral untuk anak-anak

    BalasHapus
  35. Bagus bgt premisnya. Smg jd amal jariyah buat penulis, penerbit, yg mengedarkan buku ini 😍

    BalasHapus
  36. Bagus deh ceritanya. Jadi penasaran dengan kelanjutannya gimana. Pas untuk bacaan anak-anak.

    BalasHapus
  37. Baru baca ulasannya aja dah bikin penasaran, Cerita nya sarat pesan dan makna
    Buku yang bagus untuk anak-anak

    BalasHapus
  38. Kira-kira cocok ya untuk dibacakan buat anak usia berapa ya mbak?

    BalasHapus
  39. Suka bangrtt dengan alur ceritanya. Kecemutku pasti suka kalalu dibacain cerita ini. Secara, dia juga sayang bsngett sama neneknya. Yaa...meski nenek bukan penjahit, tapi aku yakin tiap anak2 yang diceritain temtang neneknya tuh selalu ada kesan.

    BalasHapus
  40. Wah, buku ini spt nya bagus buat nyiptain bonding sm nenek kakek ya. Aplg yg tinggalnya jauhan. Aku mau nyari ah buat si Pica. Spy dy sayang sm neneknya

    BalasHapus
  41. Nenek yang baik dan Niken yang cantik dengan baju-baju buatan nenek.
    Uwaah~
    Berasa bahagia membaca kisah demi kisah Niken.
    Jadi ingat kalau Ibuku sering jahit baju untuk ketiga cucunya. Jadi aku hampir gak pernah beli, Nyi.
    HIhii~

    BalasHapus
  42. Boleh nih buat hadiah anakku ,Ada banyak edukasinya ya mba.. selalu Suka sama yang bisa ngarang cerita anak kecil gini, Karena Daya imaginasi mereka Kan beda

    BalasHapus
  43. Aku jadi kangen almarhumah nenekku. Dulu kalau nginep di rumah nenek rambutku suka disisirin dan selalu dipastiin makannya cukup. Malah kenyang aja bawaannya. Aku sih ga pernah ngambek sama nenek tapi manja hihi

    BalasHapus
  44. Resensinya panjang juga seperti novel ya Nyi. Aku sampe scroll lagi ini buku berapa halaman, apakah lebih dari 300 halaman. Bagus sih ya bukunya eh cerita dalam bukunya

    BalasHapus
  45. Buku Aku Sayang Nenek ini mesti dibaca anak zaman sekarang ya, banyak banget yang bisa dipelajari dari buku ini

    BalasHapus
  46. Kayaknya asyik nih cerita novelnya. Jadi inget mendiang nenekku. Dulu aku suka ngomel karena ngerasa nenekku suka minta tolong aku mulu. Berasa direpotin gitu, maklum anak2. Tapi sekarang malah jadi kangen. Inget dulu kami suka cerita2 sambil aku nyabutin uban beliau. Atau rumpi2 ngomongin masa penjajahan sambil sapu halamn. Ah jadi kangen.

    BalasHapus
  47. resensinya bagus mba, jadi kepengen beli buat anakku nih. memang kita harus menanamkan literasi sedini mungkin ya sama anak - anak. biar minat bacanya gak hilang saat dewasa kelak.

    BalasHapus
  48. Penasaran nih pengin tau gimana itu akhirnya Niken bisa menghilangkan sifatnya yang suka ngambek. Uwwhh...melting deh dengan kebaikan Nenek Sumayah yang begitu sayang dengan orang lain ya.

    BalasHapus
  49. Cerita nenek Niken membawa aku ke masa kecil di kota kelahiranku, Pematangsiantar Sumatera Utara.

    Aku juga punya goresan kenangan indah dengan Nenekku. Beliau kalau datang ke rumah di antar tulang bungsu pakai becak motor dan selalu bawa oleh-oleh.

    Aku sangat menantikan deru khas motor beca motor saat mendekati rumah.

    Adrenalianku segera terpompa. Hormon gembira langsng membahanana.

    Kami semua, cucu-cucu nenek akan duduk mengelilingi nenek.

    Kadangkala aku suka tidur di paha nenek sambil menikmati mimik nenek bercerita.

    Ahhh, masa kecil yang indah!

    BalasHapus

  50. Saya suka baca buku cerita anak, ceritanya simpel, sederhana dan sarat makna.
    Seperti buku Aku Sayang Nenek ini, sangat pantas dibaca oleh anak-anak.

    BalasHapus
  51. menarik ya novelnya, meski ditulis oleh anak-anak tapi manis banget. saya juga termasuk yang dekat dengan nenek dan itu berkesan banget hingga sekarang.

    BalasHapus
  52. Jd pengen baca buku ini , apalagi aku cuma sebentar ngerasain punya nenek :). Yg dr pihak papa, tp itupun sudah berpulang. Semnetara dr pihak mamaku udh lama meninggal sejak mama kecil. Nenek dr suami juga ga da 2-2 nya.

    Penasaran Ama reaksi Niken pas tahu anak2 panti asuhan itu memakai baju yg sama. Dan gimana cara dia akhirnya bisa berubah jd baik :)

    BalasHapus
  53. Kisahnya bagus, reviewnya juga bagus banget bikin penasaran pingin tau endingnya kek gimana. Dibelinya di toko buku online ya mbak Nyi?

    BalasHapus
  54. Waktu kecil juga sempat dekat dengan nenek. Btw bagus nih pesan moral dari Buku Aku Sayang Nenek ini. At least bisa ajar anak2 untuk nggak mudah ngambekan dan mau berbagi

    BalasHapus
  55. menarik banget ceritanya ya mbak, meskipun ditulis oleh anak anak, pesannya sampai banget. duh jadi kangen deh sama nenek.

    BalasHapus
  56. saya dari kecil dekat sama nenek, bahkan sampai sekarang juga masih dekat. Jadi ingin baca juga nih untuk anak.

    BalasHapus
  57. Auto keingat nenekku. Masa kecilku banyak dihabiskan sama 2 nenek. Kalau dari pihak papa, nenek yang nemenin aku tidur (pelukan sambil pegang kuping... hahaha) dan bikinin makanan enak-enak. Sementara nenek dari pihak mama yang sering ngajak jalan-jalan ke berbagai kota. Hiks keduanya sudah nggak ada dan sekarang jadi kangen

    Oh ya, buku buatku memang jendela kehidupan yang bisa membawa kita ke mana saja, belajar apa saja. Buku anak seperti ini bagus lho untuk membiasakan anak membaca sejak kecil

    BalasHapus

Posting Komentar